The Deradicalization of Islamic Boarding School in Indonesia: Study About the Prevention of Radicalism and Terrorism Movement in Indonesia

Main Article Content

Endrizal Endrizal
Suharti Suharti

Abstract

This research is about the deradicalization issue at Islamic boarding schools in Indonesia. The object of research is the deradicalization process in Islamic boarding schools. By using a political sociology approach, the research tries to capture the religious radicalism phenomena which  are not fully the religious ideology indication but it is also social political tendency. This research is guided by social theories such as radical theory and deradicalization theory. The research method used is qualitative. Collecting data using interviews, observations, documentation and focused discussions (Focus Group Discussion). Data analysis was carried out by means of content analysis, discourse analysis and narrative analysis. Finding of the research is the radicalism action is begun from unsatisfying radical groups toward government, both in terms of economy, law, and politics. The increase of radical groups is influenced by religious doctrine taught by educational institutions affiliated with radical groups in other places. Deradicalisation is done through educational institutions and the roles of religious and state leaders. The roles of priest, curriculum and local community also have big roles in the deradicalization effort of Islamic boarding schools in Indonesia.


 


Penelitian ini membahas tentang isu deradikalisasi di pondok pesantren di Indonesia. Objek penelitian adalah proses deradikalisasi di pondok pesantren. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi politik, penelitian ini mencoba menangkap fenomena radikalisme agama yang tidak sepenuhnya merupakan indikasi ideologi keagamaan tetapi juga merupakan kecenderungan sosial politik. Penelitian ini berpedoman pada teori-teori sosial seperti teori radikal dan teori deradikalisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan diskusi terfokus (Fokus group Discussion. Analisis data dilakukan dengan cara analisis konten, analisis wacana dan analisis naratif. Temuan penelitian ini adalah aksi radikalisme berawal dari ketidakpuasan kelompok radikal terhadap pemerintah, baik dari segi ekonomi, hukum, maupun politik. Meningkatnya kelompok radikal dipengaruhi oleh doktrin agama yang diajarkan oleh lembaga pendidikan yang berafiliasi dengan kelompok radikal di tempat lain. Deradikalisasi dilakukan melalui lembaga pendidikan dan peran pemimpin agama dan negara. Peran imam, kurikulum dan masyarakat lokal juga memiliki peran besar dalam upaya deradikalisasi pesantren di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Endrizal, E., & Suharti, S. (2023). The Deradicalization of Islamic Boarding School in Indonesia: Study About the Prevention of Radicalism and Terrorism Movement in Indonesia. Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab Dan Dakwah, 5(1), 91-107. https://doi.org/10.32939/ishlah.v5i1.226
Section
Articles

References

Abdul Malik, D. (2016). Kultur Pendidikan Pesantren dan Radikalisme. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 4(2), 103–114.
Ahmed, A. K. (2011). Pendidikan Pesantren dan Radikalisme: Tinjauan Perubahan Budaya Pesantren. Jurnal Studi Islam, 8(11), 11–18.
Ahmed, A. S. (2004). Islam Sebagai Tertuduh. Bandung: Arasy Mizan.
Ali, M. (2007). “Mengapa Membumikan Paham Kejemukan dan Kebebasan Beragama di Indonesia?”, dalam Abdul Hakim dan Yudi Latif (eds.) Bayang-bayang Fanatisme: Esai-esai untuk Mengenang Nurcholish Madjid,. Jakarta: PSIK.
Berger, P. L. (1991). Langit Suci: Agama Sebagai Realitas Sosial. Jakarta: LP3ES.
Brown, K. E. (2019). Gender, governance, and countering violent extremism (CVE) in the UK. International Journal of Law, Crime and Justice, 72(November 2019), 100371. https://doi.org/10.1016/j.ijlcj.2019.100371
Charles J. Adams. (1976). “Islamic Religion Tradition”, dalam Leonard Binder, The Study of the Middle East: Research and Scholarship in the Humanities and the Social Sciences,. New York: John Wiley and Sons,.
Cross, M. K. D. (2019). Counter-terrorism & the intelligence network in Europe. International Journal of Law, Crime and Justice, 72(December 2019), 100368. https://doi.org/10.1016/j.ijlcj.2019.100368
Djafar, M. S., & Ismed, M. (2021). Deradikalisasi Penanganan Terorisme Secara Terintegrasi di Indonesia. Jurnal Penelitian Hukum Legalitas, 15(2), 59–64.
Effendy, B. (2001). “Agama dan Politik: Mencari Keterkaitan yang Memungkinkan antara Doktrin dan Kenyataan empirik”, dalam M. Dien Syamsuddin, Islam dan Politik Era Orde Baru,. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Fanani, Z. (2002). Radikalisme Keagamaan dan Perubahan Sosial. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Isnanto, S. H. (2018). Berbagai Masalah Dan Tantangan Radikalisasi Dan Deradikalisasi Terorisme Di Indonesia. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 5(2), 225–244. https://doi.org/10.33172/jpbh.v5i2.366
Jeffrie Geovanie. (2015). “Deradikalisasi Agama,” dalam Deradikalisasi Ajaran Agama: Urgensi, Problem dan Solusinya. Bandung: Mizan.
Mukodi. (2014). Studi Fenomenologi Pondok di Era Globalisasi,. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nasr Hamid Abu Zayd. (1993). Mafhum al-Nash Dirasat fi Ulum Alquran,. Kairo: al-Hai’ah al-Misriyyah al-’Ammah li al-Kitab,.
Shireen T. Hunter. (2001). Politik Islam di Era Kebangkitan,. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Wahid, A. (1999). “Pondok Pesantren Masa Depan”, dalam MarzukiWahid, dkk. (ed.), Pesantren Masa Depan,. Bandung: Pustaka Hidayah.
Woodward, Mark R., et. all. (1999). Jalan Baru Islam, Memetakan Paradigma Mutakhir Islam Indonesia. (M. R. Woodward, Ed.). Bandung: Mizan.
Yasin, A. J. (1990). al-Sulthah fi al-Islam: al-‘Aql al-Fiqhi al-Salafi baina al-Nash wa al-Tarikh,. Beirut: al-Markaz al-Tsaqafi al-‘Arabi,.
Yuliyanto. (2021). Deradikalisasi Narapidana Teroris Melalui Individual Treatment (Deradicalization of Terrorist Prisoners Through Individual Treatment). Jurnal Ham, 12, 193–208.
Zarkasyi, A. S. (2005). Gontor Dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren,. In Jakarta: Rajawali Press.
Zayyadi, A. (2018). Deradikalisasi Agama Dalam Strategi, 1–22.