Cucurak Tradition As A Family Communication Media For Welcoming Ramadan
Main Article Content
Abstract
This study aims to determine the process and meaning of the Cucurak tradition as a communication medium in addition to the tradition of welcoming the month of Ramadan in the people of Bogor City. This research method is qualitative with a phenomenological approach through semi-structured interviews with eight informants to obtain field data. The results of this study found that food consumed as part of health is a reflection of the culture and blessings of the natural surroundings. In addition, the cucurak tradition is a moment of gathering with families who have been separated due to migrating and working/schooling outside the city. Cucurak is a moment for parents to convey messages and noble values to their children and grandchildren in the family. This traditional celebration is carried out as part of gratitude to God for longevity, health, and sustenance given. So that the cucurak tradition in this study is interpreted as a family communication medium, even the media communicates with God and Nature.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan pemaknaan tradisi Cucurak sebagai media komunikasi selain tradisi menyambut bulan Ramadhan di masyarakat Bogor. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi melalui wawancara semi terstruktur dengan delapan narasumber untuk mendapatkan data lapangan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa informan makanan yang dikonsumsi sebagai bagian dari kesehatan, cerminan budaya dan keberkahan alam sekitar. Selain itu tradisi cucurak menjadi momen berkumpul dengan keluarga yang telah terpisah karena merantau dan bekerja/sekolah di luar kota. Cucurak menjadi momen orang tua menyampaikan pesan dan nilai-nilai luhur kepada anak dan cucuk mereka dalam keluarga. Perayaan tradisi ini dilakukan sebagai bagian rasa syukur kepada Tuhan atas umur yang Panjang, kesehatan dan rezeki yang di berikan. Sehingga tradisi cucurak dalam penelitian ini dimaknai sebagai media komunikasi keluarga, bahkan media melakukan komunikasi dengan Tuhan dan Alam.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. Jejak.
Awi, M. V., Mewengkang, N., & Golung, A. (2016). Peranan Komunikasi Antar Pribadi Dalam Menciptakan Harmonisasi Keluarga Di Desa Kimaamkabupaten Merauke. ACTA DIURNA KOMUNIKASI, 5(2). https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/12210
Azhar Nasution, A., Am, R., & Fithri, W. (2021). Nilai Tolong-menolong dalam Tradisi Pengajian Parkahanggian Marga di Desa Pidoli Lombang Kabupaten Mandailing Natal (Kajian Living al-Qur’an). Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah, 3(2), 125–146. https://doi.org/10.32939/ishlah.v3i2.73
Bonde, I. M. (2020). Diskursus al-Istishāb dalam Istinbat Hukum (Studi Aplikatif dalam Wacana Fikih Islam Kontemporer) [Master Thesis]. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Engkus, E. (2018). Implementasi Undang-Undang Perdagangan Dan Implikasinya Dalam Pengendalian Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat. Litigasi, 18(1). https://doi.org/10.23969/litigasi.v18i1.284
Harahap, S. W. S. (2019). Tradisi Marpangir Dalam Menyambut Ramadhan Ditinjau Dari Aqidah Islam Di Kelurahan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan [Undergraduate Thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara]. http://repository.uinsu.ac.id/10234/
Hasballah, Z. (2017). Ramadhan di Indonesia: Amalan dan Tradisi. International Seminar "Ramadhan in Two Countries: Indonesia and Malaysia. "Ramadhan in Two Countries: Indonesia and Malaysia, Indonesia.
Hermawanto, A., & Anggraini, M. (2020). Globalisasi, Revolusi Digital dan Lokalitas: Dinamika Internasional dan Domestik di Era Borderless World. LPPM Press UPN “Veteran” Yogyakarta.
Indrajaya, D. W. (2020, April 23). Menyambut Bulan Ramadan dengan Cucurak [News]. goodnewsfromindonesia.id. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/04/23/menyambut-bulan-ramadan-dengan-cucurak
Kasmin, K., & Putra, N. Y. A. (2020). Hajat Laut Sebagai Ritual Budaya Dan Tradisi Masyarakat Pesisir Nelayan Di Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat. Jurnal Hotelier, 6(2), 1–7.
Kurniawan, Moh. A. E., & Amril, R. (2023, Maret 23). 12 Tradisi Ramadhan di Indonesia yang Masih Eksis hingga Sekarang [News]. Narasi. https://narasi.tv/read/narasi-daily/tradisi-ramadhan-di-indonesia
Kurniawati, E. (2022, Maret 30). Cucurak, Tradisi Warga Bogor Menyambut Ramadan [News]. tempo.co. https://ramadan.tempo.co/read/1576597/cucurak-tradisi-warga-bogor-menyambut-ramadan
Larasati, N. (2018). Representasi Kuliner Dalam Kehidupan Posmodern Pada Novel Aruna Dan Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak. Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(3), 301–312.
Manurat, S. W., Mandey, N., & Runtuwene, A. (2020). Peran Media Komunikasi Tradisional Dalam Penyampaian Informasi Pada Masyarakat Desa Mala Kecamatan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud. ACTA DIURNA KOMUNIKASI, 2(3). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/29772
Mulyana, D. (2010). Ilmu komunikasi suatu pengantar (Cetakan keempatbelas). Penerbit PT Remaja Rosdakarya.
Mulyana, D., & Rakhmat, J. (2009). Komunikasi antarbudaya panduan berkomunikasi dengan orang-orang berbeda budaya. PT Remaja Rosdakarya.
Ngare, F. (2014). Studi komunikasi budaya tentang upacara ritual congko lokap dan penti sebagai media komunikasi dalam pengembangan pariwisata daerah manggarai provinsi nusa tenggara timur. J-IKA: Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BSI Bandung, 1(1), 40–49.
Nurhamzah, I., Saefuddin, A., & Sofyan, M. (2022). Analisis film Syamil dan Dodo serta relevansinya dengan mata pelajaran Fikih materi rukun Islam di MI. Jurnal Magistra, 13(1), 1–12.
Nurrohman, T. (2021, Juli 14). Upacara Cucurak, Mukbang Khas warga Bogor [Tourism]. Genpi.id. https://genpi.id/upacara-cucurak-mukbang-khas-warga-bogor/
Purnomo, A. M. (2023). Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kabupaten Bogor. Unida Press. http://repository.unida.ac.id/2771/
Rahmah, S. (2019). Pola Komunikasi Keluarga Dalam Pembentukan Kepribadian Anak. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 13. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2369
Rahman, A., Syukur, M., & Aziz, A. (2020). Suru Maca: Tradisi Menyambut Bulan Ramadan Masyarakat Desa Pakkabba Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi), 6(2), 277–291. https://doi.org/10.18784/smart.v6i2.1097
Ramadhani, S. A. Z., & Abdoeh, N. M. (2020). Tradisi Punggahan Menjelang Ramadhan. Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya, 3(1), 51–65. https://doi.org/10.31538/almada.v3i1.495
Salim, M. (2017). Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Perwujudan Ikatan Adat-Adat Masyarakat Adat Nusantara. Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan, 6(1), 65–74. https://doi.org/10.24252/ad.v6i1.4866
Setiawan, D. (2018). Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Budaya. JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study, 4(1), 62. https://doi.org/10.31289/simbollika.v4i1.1474
Siregar, M. A. S. (2020). Ziarah Kubur, Marpangir, Mangan Fajar: Tradisi Masyarakat Angkola dan Mandailing Menyambut Bulan Ramadhan dan ‘Idul Fitri. Warisan: Journal of History and Cultural Heritage, 1(1), 9–13. https://doi.org/10.34007/warisan.v1i1.164
Sugiharto, I. B. (2019). Kebudayaan dan kondisi post-tradisi: Kajian filosofis atas permasalahan budaya abad ke-21. PT Kanisius.
Sujati, B. (2020). Tradisi Budaya Masyarakat Islam di Tatar Sunda (Jawa Barat). Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah, 1(1), 37–51. https://doi.org/10.32939/ishlah.v1i1.29
Yuliyani, D. S. (2022). Mengenal Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan (Studi Tentang Tradisi Punggahan dan Pudunan). Jurnal Sosial Budaya, 19(1), 39–47. http://dx.doi.org/10.24014/sb.v19i1.14733
Yusriya, I. (2021). Upaya guru dalam melestarikan nilai kebudayaan lokal melalui mata pelajaran IPS tahun 2019/2020. Heritage, 2(2), 175–192.
Zuhdi, A., Khairul Nuzuli, A., & Febrianto, F. (2022). Strategi Dakwah Dalam Membina Akhlak Remaja di Desa Bendung Air Kayu Aro. Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah, 4(1), 145–160. https://doi.org/10.32939/ishlah.v4i1.175